REAKTIF DAN PROAKTIF

REAKTIF DAN PROAKTIF

Pada kesempatan ini , saya akan mencoba untuk mendefinisikan REAKTIF & PROAKTIF.  Apakah perbedaan makna dari dua kata tersebut yang jika kita cermati ternyata memiliki dua arti yang berbeda. Berikut pengertian reaktif dan proaktif menurut pandangan saya .

Reaktif cenderung mengarah kepada respon yang negatif , dimana pada suatu kejadian tertentu, seseorang akan dengan mudah bereaksi ketika mengalami suatu kejadian yang tidak nyaman , tanpa memikirkan sebab dan akibat dari tindakan atau respon yang dia ambil pada saat itu. Berbeda dengan Proaktif, dimana pada saat seseorang mengalami suatu kejadian yang tidak nyaman, orang tersebut akan berfikir dan mengambil keputusan untuk mengambil sikap atau respon yang cenderung positif. 

Contoh Sikap Reaktif :

Pada saat kita menerima laporan bahwa ada karyawan kita yang melakukan kesalahan dalam mengambil keputusan sehingga merugikan perusahaan. Orang yang reaktif akan menganggap karyawan tersebut tidak kompeten dan langsung di pecat dari perusahaan tanpa mencari terlebih dahulu apa penyebab yang sebenarnya. 

Contoh Sikap Proaktif :

Pada saat kita menerima laporan bahwa ada karyawan kita yang melakukan kesalahan dalam mengambil keputusan sehingga merugikan perusahaan. Orang yang proaktif akan melakukan klarifikasi dengan berpikir dan mencari solusi untuk memperbaiki kesalahan tersebut sehingga tidak merugikan perusahaan kedepannya. 

Contoh diatas merupakan pengalaman yang pernah saya alami di perusahaan saya. Awal - awal saya merintis usaha saya pada tahun 2012, saya masih cenderung reaktif. Namun seiring berjalannya waktu, saya mulai berpikir dan merasakan kerugian atas sikap saya yang reaktif terhadap suatu masalah. Banyak karyawan yang masuk dan keluar dan saya menghabiskan waktu saya untuk memberikan pengajaran kembali kepada orang - orang yang baru, sehingga waktu saya habis untuk melatih karyawan baru dan tidak fokus kepada visi saya yang utama. 

Saya mulai intropeksi diri dan mencoba untuk bersikap proaktif dalam menjalankan bisnis. Pada tahun 2014 saya menyatakan diri saya sebagai seorang yang proaktif, karena saya menyadari banyak hal selama 2 tahun sebelumnya yang merugikan diri saya sendiri. Terbukti sejak saya bersikap proaktif, saya memiliki karyawan yang loyal dan kompeten dibidangnya. Sekarang saya bisa fokus pada visi saya dan melihat keutuhan perusahaan secara garis besar, sehingga saya bisa menghasilkan keputusan - keputusan yang tepat.

Saya mencoba untuk memberikan contoh lain dari sikap reaktif yang begitu merugikan , contoh lainnya saya ambil dari sikap reaktif investor saya , flashback di tahun 2012 pada awal mendirikan perusahaan. Investor tersebut memutuskan untuk menarik modal dari perusahaan pada saat perusahaan baru berdiri tiga bulan, keputusan tersebut diambil karena dia melihat perusahaan akan mengalami kerugian yang besar pada bulan ke enam. Seandainya orang tersebut tidak bersikap reaktif melainkan proaktif , mungkin saat ini orang tersebut ikut menikmati hasil dari perusahaan yang ternyata hingga saat ini terus berkembang. 

Demikian pandangan saya atas sikap reaktif dan proaktif. Terima kasih



 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kepemimpinan

VISI & MISI (Bidang Ekonomi) Jangka Panjang